Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bapa, Apalah Aku Ini, Siapalah Aku Ini

Indonesia  – Bapa, Apalah Aku Ini, Siapalah Aku Ini

Ya Allah Bapa pencipta langit dan bumi Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat ku..

Kembali aku datang dibawah kaki Mu yang Maha Kudus pada kesempatan yang indah ini

Namun sebelum aku lanjutkan doa ku, aku mohon kiranya Engkau berkenan mengampuni segala dosa dan kesalahan ku, baik yang aku perbuat dengan sengaja maupun yang tidak sengaja, aku mohon kudus kan dan layakkan aku menghadap tahtah Mu yang maha kudus

Ya Allah Bapa pencipta langit dan bumi Allah Bapa dalam nama Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat ku

Pada kesempatan yang indah ini, dengan segala kerendahan hati aku mohon belas kasih Mu, aku ingin mengadu kepada Mu ya Allah Bapa ku yang maha pengasih lagi maha penyayang, aku ingin mencurahkan isi hati ku pada Mu..

Ya Allah Bapa ku, Engkau tahu bila saat ini aku sangat sedih, Ya Allah Bapa ku, aku sangat yakin dan percaya Engkau tahu apa yang sedang aku rasakan saat ini

Aku sangat sadar sepenuhnya, siapalah aku ini ya Allah Bapa ku

Aku sangat sadar sepenuhnya, apalah aku ini ya Allah Bapa ku

Tanpa Mu aku bukanlah apa-apa, Tanpa Mu aku bukanlah siapa-siapa

Tanpa Mu apalah daya ku, Tanpa Mu apalah yang bisa kulakukan

Ya Allah Bapa ku yang sangat mengerti dan peduli aku

Ya Allah Bapa ku yang sangat mengasihi dan sayang pada ku

Ya Allah Bapa ku yang senantiasa memegang tangan ku yang lemah ini

Ya Allah Bapa ku yang selalu menopang aku

Ya Allah Bapa pencipta langit dan bumi, Allah Bapa yang aku kenal didalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat ku

Peluk aku saat ini, dekap aku saat ini, Allah ku, Bapa ku

Engkau pasti tahu betapa aku sangat ingin agar anak ku dapat diterima di perguruan tinggi negeri pilihannya

Pagi siang malam kami berdoa, kami berpuasa, kami memohon belas kasih Mu

Tapi sudah dua perguruan tinggi negeri yang jadi pilihan anak ku keduanya menolaknya

Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, kami tidak tahu harus bagaimana lagi

Apalah yang aku miliki ya Allah Bapa ku, Apalah yang kami punyai ya Allah Bapa ku

Engkau tahu hingga aku menuliskan ini kami belum memiliki rumah tempat tinggal sendiri

Engkau tahu sampai dengan aku menuliskan ini kami masih tinggal di rumah kontrakan

Aku ingin keadaan kami berubah, aku ingin anak ku mendapatkan pendidikan yang layak, namun apalah daya ku, apalah yang mampu aku lakukan

Aku hanya bisa menaruh harapan ku kepada Mu, aku cuma bisa mengandalkan Mu

Disaat teman-teman anak ku sudah mendapatkan perguruan tinggi pilihan mereka, namun untuk kedua kalinya anak ku menerima penolakan

Apakah permohonan ku kepada Mu ini terlalu berlebihan ya Alla ku ya Bapa ku

Apakah permintaan ku kepada Mu ini terlalu berlebihan ya Allah ku ya Bapa ku

Aku sempat sangat yakin Engkau pasti mengabulkan doa kami

Aku sempat sangat percaya Engkau pasti mengabulkan doa kami

Ya Allah ku ya Bapa ku, kepada siapa lagi aku meminta bila bukan kepada Mu

Ya Allah ku ya Bapa ku, kepada siapa lagi aku memohon bila buka kepada Mu

Masih adakah mujizat Mu untuk kami sekeluarga saat ini ya Allah ku ya Bapa ku

Masih adakah keajaiban Mu bagi kami sekeluarga saat ini ya Allah ku ya Bapa ku

Mungkinkah mujizat itu masih ada untuk kami sekeluarga ya Allah ku ya Bapa ku

Mungkinkah keajaiban itu masih ada bagi kami sekeluarga ya Allah ku ya Bapa ku

Ya Allah ku ya Bapa ku, saat ini yang bisa aku lakukan hanyalah menangis dihadapan Mu

Ya Allah ku ya Bapa ku, saat ini yang dapat aku lakukan hanyalah menanti mujizat dan keajaiban Mu

Namun apalah aku ini, namun siapalah aku ini, apakah aku punya hak berharap kepada Mu, apakah aku layak memohon kepada Mu, apakah pantas mminta kepada Mu, apalah aku ini, siapa kah aku ini ya Allah ku, ya Bapa ku

Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan kami berdoa dan berpuasa agar anak ku diterima di perguruan tinggi pilihannya, namun di empat jurusan dari dua perguruan tinggi yang dituju oleh anak ku, keduanya menolaknya

Kini aku sadar sepenuhnya, siapakah kami ini, apalah kami ini, bisa apakah kami ini, mampu apakah kami ini

Ya Allah ku, ya Bapa ku, mungkinkah Engkau membaca ini semuanya? mungkinkah Engkau berkenan membaca curahan isi hati ku ini?

Tapi aku sadar sesadar-sadarnya, siapakah aku ini, apalah aku ini hingga aku berharap Engkau berkenan membaca curahan isi hati ku ini?

Seandainya masih ada mujizat sehingga keputusan penolakan itu dibatalkan

Seandainya masih ada keajaiban sehingga keputusan penolakan itu dianulir

Tapi aku sadar sepenuhnya, siapakah aku ini, apalah aku ini? aku buka apa-apa, aku buka siapa-siapa..

Anak ku sudah berusaha semaksimal mungkin semampunya, namun...

Ya Allah ku, ya Bapa ku, aku menyerah, aku pasrah, aku tak tahu harus bagaimana lagi..

Memang mungkin kami terlalu berlebihan berharap akan hal itu..

Siapakah kami ini, apalah kami ini, kami belum punya rumah, kami masih ngontrak, apalah yang bisa kami lakukan? Apalah daya kami, Apakah kemampuan kami?

Ya Allah ku, ya Bapa ku.. bila saat ini aku menuliskan semua ini, hanya karena aku yakin memiliki Allah Bapa yang Dahsyat, Allah Bapa yang tak terbatas kuasaNya, Allah Bapa yang sanggup melakukan segala hal karena Engkau Allah Bapa pencipta langit dan bumi...

Ya Allah ku, ya Bapa ku, mungkinkan hari ini ada mujizat untuk kami? mungkinkah hari ini ada keajaiban untuk kami?

Ya Allah ku, ya Bapa ku, bila pun kedua perguruan tinggi itu tetap menolak anak ku, bila pun kedua perguruan tinggi itu tetap mengabaikan anak ku, aku kan tetap berkata Engkau sangat Baik, Yesus sangat Baik, Engkau Allah Bapa ku yang amat baik, sangat baik dan teramat baik. Tak ada satu pun yang yang lebih baik dibandingkan dengan Engkau ya Allah Bapa ku yang amat baik, sangat baik dan teramat baik

Ya Allah ku, ya Bapa ku, bila memang kedua perguruan tinggi favorite itu menjauhkan kami dari Mu, maka biarlah anak ku tidak diterima di kedua perguruan tinggi favorite itu

Ya Allah ku, ya Bapa ku, bila memang kedua perguruan tinggi favorite pilihan anak ku itu membuat kami jadi jauh dengan Mu maka mohon tutuplah rapat-rapat pintu kemungkinan anak ku diterima di kedua perguruan tinggi favorite tersebut.

Ya Allah ku, ya Bapa ku, bila Engkau berkenan, aku mohon kiranya Engkau melakukan mujizat Mu untuk kami sekeluarga saat ini, aku mohon kiranya Engkau melakukan keajaiban untuk kami sekeluarga saat ini, namun aku sadar sesadar-sadarnya, siapakah kami ini? apalah kami ini? pantaskah kami menerima mujizat Mu? layak kah kami mendapat keajaiban Mu?

Rasanya memang kami yang terlalu berlebihan berharap anak kami dapat diterima di salah satu dari kedua perguruan tinggi favorite itu. Kini kami sadari kesalahan kami yang terlalu muluk dan berlebihan berharap akan hal itu.

Ya Allah ku, ya Bapa ku, aku mengucap syukur dan berterima kasih bila setidaknya Engkau berkenan membaca curahan hati ku ini, setidaknya aku telah mencurahkannya semuanya kepada Mu

Ya Allah ku, ya Bapa ku, sebelum aku tutup tulisan curahan hati ku ini, aku ingin mengatakan sesuatu pada Mu, mohon dengan sangat Engkau berkenan mendengarkannya... ya Allah ku, ya Bapa ku, Engkau amat baik, sangat baik dan teramat baik

Terima kasih ya Allah ku, ya Bapa ku, ya Yesus ku ya Roh Kudus ku... 

Haleluya

Amin

Bapa, Apalah Aku Ini, Siapalah Aku Ini